Taylor Swift Jadi Salah Satu “Alasan” Kebangkrutan FTX

Awal tahun ini, para eksekutif FTX meminta SBF untuk menghemat pengeluaran karena terjadinya krisis yang menguras likuiditas. Diketahui SBF menghabiskan ratusan juta dollar untuk meng-endorse artis. SBF tetap bersikeras untuk melakukan branding dan hype supaya crypto exchange miliknya populer. Bahkan, ia melobi Taylor Swift 11 kali supaya bisa bermitra.

Kesepakatan ini menelan biaya lebih dari USD100 juta atau sekitar Rp1,5 Triliun selama tiga tahun. Kemitraan ini berujung bencana karena harganya yang mahal. Dilansir dari Financial Times, FTX sempat melakukan pembicaraan dengan Swift tentang kemungkinan sponsor.

SBF dikenal sebagai sosok yang sederhana dan jenius, terlihat dari kesehariannya yang gemar memakai celana pendek dan Tshirt. Di hadapan dewan direksi, ia dikenal memiliki keyakinan yang berlebihan terhadap keputusannya. Ditambah, FTX memiliki pengawasan yang longgar terhadap SBF dan tidak ada dewan direksi yang meminta pertanggungjawaban atas keputusan FTX.

FTX mengalami kebangkrutan di bulan November 2022 karena krisis likuiditas. Ada potensi tuntutan pidana yang bisa berakhir di penjara. SBF terus membela diri baik secara langsung ataupun melalui Twitter.