Mengenal pola Rising Wedge dalam trading crypto. Bagaimana cara identifikasi, contoh polanya, dan ambil keputusan.
Rising Wedge adalah indikator teknis yang menunjukkan pola pembalikan yang sering terlihat pada kondisi bear market (harga yang menurun). Grafik akan terbentuk ketika harga bergerak ke atas dengan titik tertinggi dan terendah pivot bertemu menuju satu titik yang dikenal sebagai apex. Jika disertai dengan penurunan volume, ini bisa menandakan pembalikan tren dan kelanjutan dari penurunan harga pasar.
Sebuah pola yang menunjukkan kecenderungan terhadap rising wedge diyakini merupakan pertanda breakout yang akan segera terjadi menuju ke arah bawah suatu harga pasar crypto. Seperti tanda wedge lainnya, pola jenis ini biasanya melebar ke arah bawah dan berkontraksi saat harga bergerak lebih tinggi dan rentang perdagangan menyempit. Namun, indikatornya adalah kebalikan dari penurunan wedge yang cenderung berpotensi kenaikan.
Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai pola rising wedge dalam trading cryptocurrency. SImak lebih lanjut mengenai cara mengidentifikasi, mengenal contoh-contoh grafik yang pernah terjadi, hingga tips yang harus dilakukan saat pasar memasuki kondisi perdagangan rising wedge!
Cara Mengidentifikasi Rising Wedge Pattern
Seperti yang telah disebutkan di atas, rising wedge adalah pola bearish yang diawali dengan bagian melebar di bawah dan berkontraksi saat harga bergerak lebih tinggi dan rentang perdagangan menyempit. Biasanya, tanda ini memiliki kemiringan yang pasti dan tidak ada bias bullish atau bearish, kondisi pasar rising wedge pasti miring ke atas dan memiliki bias bearish.
Meski kebanyakan rising wedge menggambarkan pola pembalikan, sebenarnya ini juga dapat masuk ke dalam kategori lanjutan. Di mana ia akan miring ke atas, namun kemiringannya akan berlawanan dengan tren penurunan. Sementara dalam pola pembalikan, rising wedge akan miring ke atas dan dengan tren yang berlaku. Terlepas dari jenisnya (pembalikan atau lanjutan), ia sejatinya merupakan bearish. Simak identifikasi faktor berikut ini:
- Tren Sebelumnya: Untuk memenuhi syarat sebagai pola pembalikan, harus ada tren sebelumnya untuk berbalik. Ini biasanya terbentuk selama periode 3-6 bulan dan dapat menandai pembalikan tren jangka menengah atau jangka panjang.
- Garis Resistance & Support: Pada garis resistance atas, dibutuhkan setidaknya dua reaksi tertinggi atau idealnya tiga, dan ini harus lebih tinggi dari tinggi sebelumnya. Sementara garis support bawah membutuhkan dua reaksi terendah untuk pembentukannya, dan setiap reaksi terendah harus lebih tinggi dari tren rendah sebelumnya.
- Titik Kontraksi: Garis resistance atas dan garis support bawah bertemu saat pola terbentuk secara ‘matang.’ Kemajuan dari reaksi terendah (garis support bawah) menjadi lebih pendek. Ini menciptakan garis resistensi atas yang gagal mengimbangi kemiringan garis dukungan bawah dan menggantung akibat kenaikan harga.
- Support Break: Konfirmasi bearish dari pola ini tidak akan terjadi sampai garis support ditembus secara meyakinkan. Setelah support mengalami breakout, terkadang ini bisa terjadi reli reaksi untuk menguji level resistance yang baru muncul.
- Volume Pasar: Secara ideal, volume market akan menurun saat harga naik dan tanda wedge terlihat berkembang. Perluasan volume pada penembusan garis support dapat dianggap sebagai konfirmasi keadaan pasar bearish.
Contoh-contoh Grafik yang Menggambarkan Rising Wedge
Untuk lebih mengenali pola rising wedge dalam trading kripto, kita bisa melihat beberapa contoh kondisi pasar saham yang pernah terjadi yang mewakili grafik ini. Di mana hampir semua sinyal yang muncul adalah kecenderungan terhadap kondisi pasar setelah uptrend yang mengalami bearish. Silahkan teliti beberapa contoh berikut ini:
1. Tren Naik Lebar Dihentikan Rising Wedge

Contoh pertama, pola rising wedge yang terjadi seakan menghentikan tren kenaikan sebuah harga pasar. Volume berkurang saat tren terlihat struggling, dan mengembang saat pasar jatuh melalui dasar wedge. Saat itu pula tren penurunan dimulai.
2. Pola Terbentuk setelah Tren Naik Tertinggi

Pola rising wedge ini terlihat terbentuk setelah harga pasar membentuk tren kenaikan tertinggi dalam suatu periode. Harga jatuh tak lama setelah breakout di sisi bawah yang menggambarkan kondisi grafik rising wedge.
3. Rising Wedge Melanjutkan Tren Penurunan

Rising wedge yang satu ini memberikan suatu keraguan kondisi pasar. Meski sempat optimis setelah terjadi penurunan tren yang panjang. Ternyata pola berlanjut setelah periode kenaikan terakhir yang tidak mencapai setengah bulan.
Pola-pola rising wedge biasanya memiliki rasio risiko/keuntungan yang relatif rendah. Dengan begitu, grafik ini menjadi salah satu yang favorit di kalangan trader profesional. Ada banyak pola gagal maupun terselubung yang mungkin terlihat sebagai kenaikan yang harus diwaspadai. Cara yang paling efektif untuk membedakan rising wedge sungguhan, yakni dengan menemukan divergensi harga/volume dan memastikan bahwa risikonya masih di bawah 50%.
