Italia adalah salah satu negara yang memiliki barang seni dengan nilai tinggi dan menjadi salah satu pusat budaya di Eropa. Banyak sekali barang seni yang sudah berumur yang diajukan menjadi crypto art Renaissance melalui pasar NFT.
Dilansir dari Research and Market “Italia NFT Market Intelligence and Future Growth Dynamics Databook, Italia diproyeksikan akan memiliki pertumbuhan sebesar 47.6% di pasar NFT pada akhir tahun 2022 dan berada di nilai USD671 juta atau sekitar Rp10 Triliun.
Selama lima tahun ke depan, industri NFT Italia diperkirakan akan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan yang stabil sebesar 34.6%. Nilai pengeluaran untuk NFT diperkirakan mencapai USD3,6 Miliar atau Rp56.2 Trilyun pada 2028.
Dilansir dari Cointelegraph, kesuksesan Italia bersumber dari seni dan budaya yang bertabur merk fashion mewah seperti Dolce dan Gabbana. Selama setahun terakhir D&G menghasilkan pendapatan senilai USD25,6 juta (Rp399,6 Miliar), sedangkan Gucci menghasilkan pendapatan senilai USD11,5 juta (Rp179.5 Miliar).
Merk ini memimpin inisiatif untuk membawa komunitas mereka ke metaverse melalui berbagai acara digital dan perangkat yang dapat digunakan, banyak di antaranya menggabungkan NFT.
Italia juga memiliki sejarah terkait budaya yang sangat kaya dan banyak. Proyek NFT bernama Monuverse yang melestarikan situs sejarah melalui aset digital menggunakan Arco della Pace atau Arc of Peace di Milan, Italia sebagai subjek pertamanya.
Seniman Italia memiliki organisasi manajemen sendiri untuk membantu seniman NFT Italia yang disebut crypto renaissance yang mengingatkan kembali pada kemunculan negara tersebut sebagai pemimpin seni selama periode Renaissance beberapa abad lalu.
Baru-baru ini pengembang blockchain Algorand akan menggunakan teknologi untuk membantu dalam mendukung bank dan platform jaminan asuransi di Italia. Pada 1 Desember, Italia merilis dokumen anggarannya untuk tahun mendatang dan mengungkapkan pajak keuntungan modal sebesar 26% yang akan dikenakan pada laba crypto di tahun mendatang.
