USD Coin atau USDC bisa menjadi salah satu jenis aset crypto yang patut kamu pertimbangkan. Sebab, USDC termasuk golongan stablecoin yang berarti USDC memiliki nilai yang relatif stabil dan setara dengan mata uang internasional. So, kalau kamu sedang mencari alternatif investasi di bursa, bisa jadi USDC cocok buat kamu.
Sekilas, USD Coin memang terkesan mirip dengan USDT. Tapi, kedua jenis aset crypto tersebut sebenarnya sangat berbeda, lho. Untuk lebih jelasnya, coba simak pembahasan lengkap seputar USDC berikut ini!
Pengertian dan Sejarah USDC
USD Coin atau United States Dollar Coin adalah salah satu jenis stablecoin digital yang tergolong baru dan nilainya berpatok pada Dollar Amerika Serikat. USDC diterbitkan pada 26 September 2018 oleh Circle, sebuah perusahaan jasa keuangan di Amerika sebagai bentuk kerja sama dengan Coinbase.
Circle dan Coinbase membentuk CENTER Network yang merupakan kerangka kerja dengan skema tata kelola, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan serta pertumbuhan mata uang digital.
USDC juga disebut sebagai dolar digital karena nilainya yang selalu setara dengan Dollar Amerika Serikat. Jadi jika kamu memiliki 1 USD Coin, artinya kamu memiliki 1 US Dollar. Ini tentunya memberikan jaminan kepada pemegangnya, bahwa koin ini akan selalu stabil dari segi harga jika dolar juga stabil.
Koin ini telah tercatat sebagai stablecoin pertama yang terdaftar dalam coinbase. Hingga kini, popularitasnya kerap meningkat sehingga membuat likuiditasnya juga semakin pesat. USDC diketahui sudah tersedia untuk diperdagangkan di lebih dari 80 negara yang ada di dunia.
Bagaimana Cara Kerja USDC?
USDC berjalan di bawah jaringan Ethereum, yaitu blockchain terdesentralisasi dan dapat diprogram sehingga memungkinkan pengembangnya untuk membuat sejumlah besar aplikasi dan token.
USD Coin didukung oleh US Dollar yang disimpan di bank, sehingga memungkinkan stablecoin untuk mempertahankan nilai tukar yang setara dengan US Dollar. Koin ini dapat dibeli melalui bursa, seperti Zipmex, dan menyimpannya di wallet yang kompatibel dengan Ethereum. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk mentransfer US Dollar ke USDC.
Ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh stablecoin seperti USDC, beberapa di antaranya yaitu:
- Dapat mengirim uang dengan murah dan cepat, di mana saja dan kapan saja tanpa melalui bank
- Bisa memperoleh hasil yang lebih tinggi dengan meminjamkan USDC melalui berbagai aplikasi keuangan terdesentralisasi
Keunggulan dan Risiko USDC
Keunggulan utama yang ditawarkan oleh USDC yaitu dapat memberikan kemudahan bagi investor untuk melakukan proses trading antara US Dollar dengan aset kripto lainnya menggunakan USDT. Hal ini tentunya sangat efisien sebab investor dan trader tidak perlu melakukan deposit mata uang fiat (resmi) sebelum membeli aset kripto.
Selain itu, memiliki USDT dalam portofolio investasi juga bisa membuat investasi kriptomu lebih stabil ketika pasar mengalami fluktuasi harga. Kamu jadi lebih mudah untuk beralih dari memegang aset kripto lainnya menjadi USDT tanpa perlu menarik dana yang kamu miliki ke akun fiat.
Meski demikian, USDT juga memiliki risikonya tersendiri. Karena USDT merupakan stablecoin, maka tidak ada potensi kenaikan harga pada aset kripto tersebut.
Perbedaan USDC dan USDT
Jangan sampai ketuker, USDC dan USDT (US Dollar Tether) memang serupa. Kendati keduanya sama-sama stablecoin, berikut detail perbedaan antara USDC dan USDT.
1. Perusahaan Pembuat Stablecoin
USDC dirilis oleh Circle dan Coinbase pada tahun 2018, sedangkan USDT dirilis oleh Tether Limited pada tahun 2014.
2. Tingkat Likuiditas
Jika dilihat dari segi likuiditas, USDT tentunya lebih unggul dari USDC. Sebab USDT merupakan stablecoin terbesar berdasarkan market cap serta memiliki jumlah pasokan beredar yang lebih banyak, sehingga lebih mudah untuk ditemukan di berbagai perdagangan aset digital. Selain itu, volume perdagangan USDT juga lebih tinggi dibandingkan USDC.
3. Tim Inspeksi USD
Akun USDC diperiksa oleh Grant Thornton, yaitu salah satu dari lima perusahaan konsultan dan audit akuntansi teratas dunia. Setiap bulannya, rekening tabungan dolar AS diperiksa dan diumumkan di situs web Circle.
Sedangkan akun USDT diperiksa oleh Freeh Sporkin & Sullivan LLP. Tapi, tidak diketahui seberapa sering akun USDT diaudit. Hal ini tentunya menimbulkan rasa khawatir para investor.
4. Blockchain yang Mendukung
Blockchain yang berbeda tentunya memberi pilihan keuntungan yang berbeda bagi setiap pengguna, baik itu dari segi kecepatan transaksi hingga utilitas. Adapun blockchain yang digunakan USDC yaitu USDC Ethereum, Algorand, dan Solana. Sedangkan USDT menggunakan USDT Bitcoin, Ethereum, EOS, Tron, SLP, OMG, dan Algorand.
Kedua koin tersebut merupakan stablecoin yang didukung oleh Dollar AS dengan rasio 1:1, sehingga menghasilkan fluktuasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan aset kripto lainnya. Meskipun USDC dan USDT memiliki kemiripan, keduanya tetap diluncurkan dari dua perusahaan yang berbeda. Selain itu juga, tetap ada perbedaan antara kedua koin tersebut.