Mending Trading Crypto atau Menabung Crypto? Pertimbangkan Hal-hal Ini

Trading crypto memerlukan banyak pertimbangan, terutama kemampuan analisa.

Investasi crypto semakin digandrungi oleh banyak kalangan karena keuntungannya yang menggiurkan. Mending trading crypto atau menabung crypto?

Cryptocurrency alias mata uang digital menjadi salah satu objek investasi yang makin banyak peminatnya. Uang digital ini memiliki nilai cukup tinggi dan disimpan dalam dompet digital yang bisa diakses pada ponsel atau gawai lainnya. Namanya juga investasi, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan supaya asetmu meningkat. Mending trading crypto atau menabung crypto? Kamu bisa simak beberapa pertimbangan yang bisa kamu lakukan sebelum ambil keputusan!

Ini bedanya Trading crypto dan menabung crypto

Dalam berinvestasi crypto, kamu bisa trading atau nabung cypto. Nabung crypto dikategorikan sebagai investasi pasif karena kamu hanya membeli aset dan menyimpannya untuk jangka panjang. Investor yang melakukan nabung crypto biasanya tidak begitu mengindahkan pergerakan harga jangka pendek.

Trading dilakukan dengan cara melakukan jual beli aset crypto dalam waktu yang relatif singkat dan frekuensi yang rutin. Biasanya, pelaku trading akan memantau pergerakan harga dan mengatur portfolio crypto mereka. Kamu biasanya harus mendedikasikan waktu dan perhatianmu untuk memperhatikan naik-turunnya harga crypto supaya bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. 

Kamu bisa melakukan beberapa strategi ini untuk melakukan trading crypto:

1. Trading crypto harian

Trading crypto harian membutuhkan mental baja. Metode ini dilakukan dengan cara membeli dan menjual crypto secara harian. Keuntungan dihitung berdasarkan selisih harga pembelian dan penjualan crypto dalam waktu 24 jam. Biasanya, orang-orang yang menyukai risiko yang tinggi memilih cara ini. Dibutuhkan kemampuan analisa harga pasar yang baik supaya kamu bisa menggunakan metode ini.

2. Swing trading

Trading nggak hanya bisa dilakukan secara harian, namun juga mingguan. Tujuan dari metode swing trading adalah menangkap potensi pergerakan harga. Investor yang menggunakan metode swing trading biasanya akan menahan (hold) aset mereka selama beberapa minggu atau bulan. Tak ubahnya berinvestasi saham, berinvestasi dengan metode swing trading juga membutuhkan analisis fundamental dan teknikal sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual crypto. 

3. Trend Trading

Harga crypto bisa naik atau turun sesuai dengan tren atau berita yang sedang tren. Beberapa investor yang menggunakan metode trend trading biasanya memanfaatkan berbagai pemberitaan seperti politik dan ekonomi sebagai bahan analisis sebelum melakukan pembelian dan penjualan. Kamu tetap harus hati-hati karena terkadang efek tren bisa saja tidak sesuai dengan harapan.

4. Scalping

Kalau kamu memiliki waktu yang bisa dimanfaatkan untuk memperhatikan naik turun harga crypto dalam hitungan jam, kamu bisa menggunakan metode scalping. Scalping dilakukan dengan mencari selisih harga antara harga pembelian dan penjualan crypto supaya bisa mendapatkan keuntungan. Bila kamu ingin menggunakan metode scalping, keuntungannya akan lebih terasa bila kamu memiliki aset dengan volume besar karena pergerakannya lebih mudah diprediksi. Bila kamu merupakan trader pemula, sebaiknya kamu berpikir ulang untuk menggunakan metode ini karena kamu membutuhkan pengetahuan pasar yang mendalam.

Trading biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah berpengalaman dalam berinvestasi karena membutuhkan ketelitian dan kejelian saat membeli dan menjual aset kripto. Bagi kamu yang baru saja terjun ke dunia investasi crypto, kamu lebih disarankan untuk melakukan investasi pasif. Metode investasi pasif alias menabung saham cocok untuk kamu yang jarang memantau portofolio aset dan mengabaikan pergerakan harga jangka pendek. Ini beberapa metode investasi pasif crypto yang wajib kamu ketahui:

1. Buy and Hold (HODL)

Metode ini dilakukan dengan membeli aset yang sekiranya menguntungkan dan tidak dijual dalam jangka waktu yang lama. Buy and hold tergolong investasi jangka panjang.

2. Menabung crypto secara rutin

Biasa disebut sebagai metode Dollar-cost Averaging, investor dengan metode ini biasanya melakukan pembelian crypto secara rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Bila kamu ingin menabung crypto, kamu perlu mengatur frekuensi menabung, apakah ingin harian, mingguan, atau bulanan. Misalnya, setiap tanggal 25 melakukan autodebit rekening senilai Rp750.000 untuk membeli Bitcoin.

Dengan menabung crypto menggunakan nominal yang sama setiap bulan, kamu akan membeli crypto dengan volume yang tinggi saat harga rendah dan crypto dengan volume sedikit saat harga naik.

Pertimbangkan hal ini sebelum memilih antara trading atau menabung crypto 

Setelah kamu mengetahui perbedaan trading crypto dan menabung crypto, ini saatnya kamu memilih, metode mana yang cocok untukmu. Kamu bisa menanyakan beberapa hal ini sebelum kamu memilih metode investasi crypto yang kamu gunakan:

Apa tujuanku investasi crypto?

Dengan menjawab pertanyaan ini, kamu bisa mengetahui apakah kamu tipikal yang ingin mendapatkan keuntungan maksimum dalam jangka waktu pendek, atau keuntungan biasa saja namun konsisten? Kalau kamu ingin memperoleh keuntungan maksimum dalam waktu singkat, trading crypto jauh lebih menarik dibandingkan menjadi investor pasif yang menahan aset sesuai dengan perencanaan.

Berapa banyak modal yang kumiliki?

Berinvestasi dengan cara trading memiliki risiko yang lebih tinggi bila kamu menginvestasikan modal yang tinggi. Kalau sedang untung, kamu bisa memperoleh keuntungan yang tinggi, namun bila kamu rugi, kamu bisa memperoleh kerugian yang tinggi juga. 

Aku tipe investor yang seperti apa?

Sebelum kamu mulai investasi, ketahui jenis profil risiko yang kamu miliki. Apakah kamu tipikal investor yang menghindari risiko, moderat, atau agresif? Kalau kamu tipikal yang menghindari risiko, kamu bisa menggunakan metode menabung crypto atau berinvestasi secara pasif. Bila kamu termasuk moderat, kamu bisa membagi modal yang kamu miliki untuk dialokasikan secara merata baik untuk trading dan menabung. Nah, kalau kamu merupakan tipe agresif dan memiliki kemampuan analisa yang baik, kamu bisa melakukan trading. 

Apakah aku memiliki investasi yang lain?

Istilah “Jangan mengumpulkan telur dalam satu keranjang” sangatlah relevan dengan investasi. Memang, sebaiknya kamu jangan mengalokasikan seluruh uang yang kamu miliki di satu jenis investasi supaya saat terjadi kerugian yang tidak diinginkan, kamu masih memiliki cadangan dana. Namun, bila kamu tidak memiliki investasi yang lain, sebaiknya kamu jangan melakukan trading crypto karena ada kemungkinan kamu dapat kehilangan seluruh dana yang kamu miliki.

Itulah penjelasan mengenai trading crypto dan menabung crypto. Sebelum kamu memutuskan metode investasi yang mana yang kamu miliki, pertimbangkan empat hal di atas supaya kamu semakin mantap dalam mengambil keputusan. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membeli aset crypto yang sudah banyak dikenal seperti Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin supaya kamu lebih mudah mendapatkan informasi mengenai naik turun harga aset di berbagai platform dan komunitas crypto.

Leave a Reply

Your email address will not be published.