Kondisi keuangan Indonesia digadang-gadang akan resesi di tahun 2023. Sebagai investor, banyak yang kebingungan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. “Mending aku menabung sebanyak-banyaknya, atau malah melakukan investasi ya?” Salah satu investasi yang sedang digandrungi masyarakat adalah investasi crypto. Secara umum ada dua hal yang bisa dilakukan dalam berinvestasi crypto, yakni scalping crypto dan staking crypto.
Mari berkenalan dengan dua metode ini!
Berkenalan dengan scalping dan staking crypto
Dua kegiatan ini bisa membuatmu memperoleh keuntungan dari investasi koin kripto
Staking crypto adalah metode penyimpanan aset kripto dalam dompet digital supaya kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif. Kamu bisa menyisihkan aset kripto dan bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan aturan berupa bunga dari aset yang dikunci.
Sayangnya, tidak semua aset kripto dapat diperlakukan dengan metode staking. Bila kamu ingin melakukan staking, pastikan aset kripto yang kamu pilih dapat menggunakan metode staking, ya.
Cara kerja Staking Crypto
Ini beberapa hal yang harus kamu lakukan supaya bisa melakukan staking crypto:
– Pilih aset kripto yang bisa staking
– Pilih wallet yang menyediakan staking
– Pilih syarat minimum yang dipertaruhkan
– Siapkan perangkat yang bisa digunakan
Simak langkah-langkahnya di sini ya:
Tentukan aset kripto yang bisa staking
Cukup banyak aset kripto yang bisa di-staking, namun cukup banyak pula yang tidak bisa di-staking. Oleh karena itu, kamu perlu sangat memperhatikan pilihan aset kripto yang kamu staking. Pilihlah aset kripto yang populer supaya banyak investor yang hadir di dalamnya membuat blok baru.
Pilih crypto wallet yang menyediakan staking
Pada dasarnya, kamu bisa mengunci aset kripto, dan protokol pada blockchain akan melakukan pemilihan secara acak untuk membuat blok yang baru. Kamu diharuskan untuk mengunci aset kripto yang kamu miliki di wallet yang sesuai. Kamu bisa mempertimbangkan beberapa wallet seperti Exodus, Ledger, Trust, dan Atomic.
Tentukan syarat minimum yang dipertaruhkan
Biasanya masing-masing platform staking akan menentukan syarat minimum jumlah aset yang ingin dipertaruhkan. Bila kamu mempertaruhkan aset kripto dalam jumlah besar, kamu akan lebih mudah memproduksi blok karena aset kripto yang pertama kali kamu pertaruhkan berperan sebagai validator. Hal ini berbeda dengan mining yang membutuhkan peralatan khusus yang canggih. Bila kamu memiliki koin yang banyak, kamu bisa memperoleh keuntungan dari staking yang jauh lebih besar.
Siapkan perangkat yang akan digunakan
Pastikan kamu sudah menyediakan perangkat yang memadai supaya bisa masuk ke platform staking. Selain itu, siapkan koneksi internet yang lancar jaya. Setelah kamu melakukan staking, kamu bisa meninggalkannya tanpa perlu masuk ke platform dalam kurun waktu tertentu.
Sayangnya, ada beberapa kekurangan staking crypto yang harus kamu ketahui. Ini beberapa kekurangan dan juga kelebihannya yang wajib kamu simak.
Keuntungan dan kerugian staking crypto
Dengan melakukan staking crypto, kamu bisa memperbesar pundi-pundi keuangan yang kamu miliki secara pasif. Metode ini cocok untuk kamu yang tidak memiliki waktu untuk berkunjung ke pasar kripto untuk melakukan trading. Sebenarnya, staking cukup mudah dilakukan karena kamu hanya perlu untuk memilih platform yang memungkinkan untuk dilakukan staking.
Satu kekurangan dari staking adalah kamu harus menunggu dengan sabar. Alasannya, dalam beberapa waktu, aset kripto yang kamu miliki tidak akan bisa diambil atau dijual. Kamu juga harus memastikan bahwa platform yang kamu pilih untuk staking benar-benar aman. Bisa jadi datamu memiliki kemungkinan untuk dicuri dan membuat koin yang kamu staking tidak bisa diambil ataupun dijual.
Kamu juga harus memastikan bahwa platform yang kamu pilih untuk melakukan staking aman dan tidak memiliki potensi pencairan data sehingga kamu kehilangan koin yang kamu miliki. Satu hal lagi, kamu hanya akan mendapatkan keuntungan ketika aset kripto mengalami kenaikan. Bila harganya turun, kamu akan mengalami kerugian.
Ini beberapa koin yang bisa di-staking dan platform stacking yang tersedia
Beberapa koin yang bisa di-staking adalah Binance (BNB), TRON (TRX), Tezoz (XTZ), Cosmos (ATOM), Terra (LUNA), VeChain (VET), Callisto (CLO), dan Osmosis (OSMO).
Kamu bisa melakukan staking di platform berikut:
Zipmex
Staking di Zipmex bisa dilakukan dengan menggunakan fitur ZipLock. Daftar dan isi saldo Z-wallet, kemudian lakukan penguncian aset kripto selama 45 hari. Setelah itu kamu bisa mendapatkan bunga harian setelah masa kunci. Kunci akan terbuka secara otomatis setelah 45 hari.
Pintu
Fitur staking yang dimiliki oleh Pintu bernama PTU Staking. Kamu bisa mengambil aset kripto kapan saja karena PTU Staking tidak menetapkan berapa lama penguncian dilakukan. Kamu perlu memperhatikan proses unstake yang membutuhkan waktu maksimal 7 hari.
Binance
Masa penguncian aset kripto di Binance berkisar antara 10 – 90 hari sehingga kamu bisa memilih durasi sesuai dengan preferensimu. Pastikan kamu memilih aset kripto saat berada di nilai terbaiknya.
Tokocrypto
Beragam aset kripto tersedia di Tokocrypto. Kamu perlu melakukan pendaftaran akun di Tokocrypto supaya bisa memanfaatkan fitur staking. Durasi minimal melakukan staking adalah 15 hari dan kamu akan diganjar dengan pembayaran bunga setiap hari.
Indodax
Yang tidak boleh ketinggalan adalah fitur staking wallet yang dimiliki oleh Indodax yang bernama Tokenomy. Kamu harus memilih koin-koin alternatif untuk mendapatkan keuntungan yang dibayarkan setiap hari.
Sudah paham dengan apa yang dimaksud dengan staking crypto? Sekarang saatnya kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan scalping crypto!
Apa yang dimaksud dengan scalping crypto?
Berbeda dengan staking crypto yang membutuhkan waktu tertentu dan penguncian aset kripto selama jangka waktu tertentu supaya kamu bisa mendapatkan keuntungan, scalping crypto dapat membantumu memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan momentum pergerakan harga dalam waktu yang singkat.
Trader yang melakukan scalping biasanya akan membeli dan menjual, atau membuka tutup posisi hanya dalam waktu hitungan detik hingga menit.
Scalping bertujuan untuk memperbesar keuntungan dalam waktu cepat. Ini beberapa hal yang lumrah dilakukan oleh orang yang menggunakan strategi scalping:
Memanfaatkan selisih harga jual dan beli
Beberapa bursa memiliki perbedaan dalam harga jual dan beli dari aset yang tersedia di platform mereka. Tidak jarang, trader menggunakan kesempatan ini untuk menjual dan membeli kripto.
Contoh dari pemanfaatan ini, adalah harga beli koin dari suatu bursa di Rp15.000 sedangkan harga jual di Rp15.050. Ada potensi keuntungan Rp50 walaupun harga koin ini tidak bergerak. Kondisi ini lebih banyak dimanfaatkan saat lebih banyak pembeli dibanding penjual.
Trading konsolidasi harga
Ada tiga tren atau arah pergerakan harga, yakni saat harag baik atau apresiasi, saat harga turun atau depresiasi, dan juga saat harga menyamping atau konsolidasi. Bagi trader yang sudah mengenal metode price action, ada metode yang bisa digunakan untuk melihat pergerakan harga yakni batas bawah dan batas atas.
Saat mencapai harga menyamping, analisis ini bisa digunakan oleh trader dengan membeli saat harga berada di batas bawah dan menjual di saat batas atas. Keuntungan yang didapatkan termasuk kecil.
Menggunakan bot
Cara terakhir yang bisa kamu gunakan adalah menggunakan bot untuk memberikan kemudahan dalam membuat keputusan dalam proses menjual atau membeli. Dianggap mudah karena trader cukup mengikuti tanda yang diberikan oleh bot.
Ada beberapa bot ataupun indikator yang membuat proses jual beli terjadi secara otomatis tanpa memerlukan campur tangan trader, namun kamu harus sangat berhati-hati karena bot sangat berisiko. Banyak pihak yang mengatasnamakan bot untuk melakukan penipuan. Sebaiknya pilih bot di mana trader masih memiliki kendali dalam bertransaksi perdagangan aset.
Apa keuntungan dan kerugian scalping crypto?
Scalping memberikan peluang bagi kamu yang bisa membaca tren pasar dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membuka dan menutup posisi. Dengan scalping, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat dengan modal yang tidak terlalu besar. Namun, kamu juga berpotensi untuk mengalami kerugian dengan waktu yang ceat dan keuntungan yang tidak terlalu besar.
Metode ini berisiko bagi kamu yang masih kesulitan membaca pergerakan arah harga sehingga metode ini cocok digunakan oleh trader yang sudah ahli.
Kalau ditanya lebih baik memilih scalping crypto atau staking crypto di masa-masa seperti ini, sebaiknya kamu melihat dirimu lagi. Apakah kamu tipikal investor yang siap mengambil risiko atau pasif saja? Kalau kamu termasuk investor pasif, metode staking jauh lebih cocok dibandingkan scalping. Staking jauh lebih simpel karena kamu tidak perlu melihat pergerakan pasar karena koin yang kamu miliki sedang ditahan.
Namun jika kamu sebagai trader yang ingin melakukan scalping, kemampuanmu untuk membaca pasar dan memilih koin yang bagus sangat dibutuhkan. Kamu lebih tertarik yang mana?