Siapa sih yang tidak ingin memperbesar pundi-pundi uang? Walaupun investasi memberikan keuntungan yang menggiurkan, sebaiknya kamu menggunakan uang dingin untuk berinvestasi.
Di tahun 2022, bila kita ingin melakukan investasi, kita cukup mengunduh berbagai aplikasi dan membaca artikel-artikel di internet. Investasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup, banyak komunitas yang memberikan tips dan trik investasi. Jangan tergiur besarnya nominal yang kamu peroleh, pastikan kamu menggunakan uang dingin dalam berinvestasi.
Apa itu uang dingin?
Uang dingin adalah uang yang tidak kamu gunakan untuk keperluan apapun karena terpisah dari dana tabungan darurat dan tabungan keinginan. Secara umum, dana darurat yang harus dimiliki oleh kamu yang masih belum berkeluarga minimal 6x pengeluaran bulanan, sedangkan bagi yang sudah berkeluarga minimal 12x pengeluaran bulanan. Uang dingin tidak digunakan untuk apa-apa alias termasuk uang nganggur yang bisa dialokasikan untuk berinvestasi.
Kenapa kamu harus menggunakan uang dingin untuk berinvestasi crypto?
1. Faktor keamanan
Bayangkan, kamu sedang melakukan trading menggunakan dana darurat yang kamu miliki dan tiba-tiba kamu ditimpa musibah. Sedangkan, di saat yang bersamaan, seluruh uang yang kamu miliki sudah dipakai untuk berinvestasi crypto. Pencairan dana membutuhkan waktu beberapa hari sehingga kamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan daruratmu.
2. Loss yang bikin buntung
Alasan kedua, ketika kamu loss besar dan kehilangan sebagian asetmu, kamu benar-benar tidak memiliki uang tunai sama sekali. Dengan menggunakan uang dingin, kamu tidak perlu cemas dengan kenaikan dan penurunan harga crypto karena dompetmu masih aman.
3. Menabung crypto tetap memiliki risiko loss
Selain trading, menabung crypto masih menjadi pilihan bagi banyak orang. Tipe investasi ini tergolong investasi pasif di mana investor akan mengalokasikan sejumlah modal secara konsisten setiap bulan dengan nominal yang tetap dan tanggal yang sama untuk dibelikan aset crypto. Pada prakteknya, memang investor tidak akan memperhatikan kenaikan dan penurunan nilai aset secara menyeluruh karena fokus pada nilai jangka panjang. Padahal, menabung kripto juga memiliki potensi kerugian bila ternyata nilai crypto saat ini yang kamu miliki ternyata berbeda jauh dengan nilai beli. Bukannya untung malah buntung.
4. Memang bisa menjadi salah satu alat pembayaran, tapi…
Crypto memang bisa menjadi alat pembayaran, tapi bukan untuk semua kalangan. Bila kamu sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan mendesak dengan tempo sesingkat-singkatnya, tidak semua orang dapat menerima metode pembayaran dengan menggunakan koin kripto.
Salah satu opsi yang bisa kamu pertimbangkan bila kamu terpaksa untuk melakukan investasi bukan menggunakan uang dingin adalah melakukan diversifikasi aset dengan membagi investasi ke investasi yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi. Untuk investasi dengan risiko tinggi, bila kamu ingin membeli crypto, kamu bisa mempertimbangkan koin-koin yang sudah dikenal oleh masyarakat seperti Bitcoin supaya kamu bisa merasa lebih aman dan nyaman.
Mengapa Tidak Disarankan Menggunakan Uang Panas Untuk Investasi Crypto
Menggunakan uang panas untuk berinvestasi memang tidak disarankan. Bila kamu tetap ingin melakukan investasi menggunakan uang panas, ini hal-hal yang bisa kamu pertimbangkan dalam memilih koin yang kamu beli:
1. Membeli crypto dengan histori yang baik
Memperkirakan naik turun harga crypto adalah hal yang sangat membutuhkan usaha keras. Kamu perlu melakukan analisis secara menyeluruh untuk meminimalisir kerugian. Kamu perlu melihat tren, naik turun harga, dan juga kondisi masyarakat terkini. Bila mau aman, kamu bisa membeli koin-koin yang sudah terkenal seperti Bitcoin dan Ethereum.
2. Tidak mengalokasikan 100% uang panas di crypto
Persentase uang yang kamu alokasikan di crypto jangan terlalu banyak, pastikan kamu tetap mengalokasikan uang untuk tabungan darurat supaya kamu tidak kebingungan saat ada kebutuhan yang mendesak.
Sudah tahu kan, kenapa kamu sebaiknya tidak mengalokasikan uang panas di kripto?