Jika membahas tentang crypto, tentunya tidak akan terlepas dari bahasan tentang blockchain. Apakah kamu pernah mendengar tentang blockchain? Atau kamu masih bingung dengan istilah blockchain yang menjadi teknologi dasar perkembangan aset digital crypto?
Secara bahasa, blockchain dapat diartikan sebagai rantai blok atau rantai yang terdiri atas blok-blok. Namun, secara detail, blockchain adalah kumpulan blok berisi data transaksi, yang dikaitkan dan diurutkan satu sama lain untuk membuat sebuah rantai. Lalu, apa saja fungsi blockchain crypto?
Fungsi dan Manfaat Blockchain Crypto
Blockchain berfungsi sebagai sistem penyimpanan data digital yang berisi hash. Hash sendiri merupakan kode alfanumerik yang mewakili kata, pesan, atau data, yang dibuat oleh algoritma khusus dengan menggunakan kode kriptografi. Setiap blok pada blockchain memiliki hash yang berbeda dan unik.
Blok yang paling baru (yang paling terakhir dikaitkan) selalu memiliki informasi hash dari blok sebelumnya. Jadi, setiap ada penambahan blok baru pada rantai, pasti akan memuat informasi hash dari blok yang sebelumnya. Terus-menerus seperti itu hingga blok membentuk rantai yang berkelanjutan. Setiap blok dapat menyimpan data dalam ukuran beberapa MB, dan sebuah blok tunggal dapat menyimpan ribuan data transaksi keuangan tergantung ukuran data transaksinya.
Dengan sistem seperti ini, data dalam blok yang sudah terhubung dalam rantai tidak bisa diubah karena harus mengubah semua blok sebelumnya. Nah, hal inilah yang membuat sistem blockchain sangat aman.
Cara Kerja Blockchain
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, blockchain terdiri atas blok-blok yang membentuk rantai. Blok pertama dalam sebuah blockchain disebut dengan genesis block. Setiap blok baru akan ditambahkan ke ujung rantai dan blok baru ini akan memiliki data susunan semua blok sebelumnya untuk menjaga keutuhan rantai blockchain.
Namun, sebelum menambahkan blok baru pada rantai, algoritma akan melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap setiap blok yang akan ditambahkan. Metode verifikasi ini bisa berbeda-beda untuk setiap blockchain, tergantung mekanisme konsensus yang diterapkan. Mekanisme konsensus berfungsi untuk mengecek bahwa setiap data benar, akurat, dan aman.
Untuk kasus Bitcoin sendiri, setiap penambang harus memecahkan teka-teki kriptografi yang rumit agar bisa menambahkan blok ke dalam blockchain Bitcoin. Penambang harus menggunakan program khusus untuk mencari kombinasi hash-nonce yang tepat dan dapat diterima oleh sistem. Program khusus ini nantinya diharuskan untuk memilih satu dari maksimal 4 miliar kombinasi hash-nonce dengan tujuan menghasilkan sebuah kode unik yang hanya digunakan oleh satu blok.
Begitu transaksi terverifikasi, datanya akan disimpan dalam sebuah blok bersama ribuan transaksi lainnya. Data ini berisi nominal transaksi, digital signature, dan pihak yang berkaitan atau berhubungan. Transaksi akan tersimpan secara berurutan, sehingga transaksi yang paling awal akan selalu disimpan di urutan paling depan. Begitu pula sebaliknya, transaksi yang paling akhir akan selalu disimpan di urutan paling belakang.
Setelah semua transaksi dalam blok tersebut terverifikasi, algoritma blockchain akan membentuk sebuah hash berdasarkan transaksi yang ada di dalamnya. Blok yang baru juga akan diberikan data hash dari blok sebelumnya. Inilah yang akhirnya menghubungkan antara blok baru dengan rantai blockchain.
Saat sebuah blok baru ditambahkan ke dalam blockchain, blok tersebut bersifat publik sehingga dapat dilihat oleh siapapun. Kita bisa melihat data blockchain publik pada alamat tertentu, seperti Bitcoin melalui blockchain.com atau ETH melalui ETHscan. Informasi tentang setiap blok dan rantai jaringan ini disebarkan pada semua penambang yang berperan sebagai node. Sistem ini juga disebut dengan distributed ledger.
Kelebihan dan Kekurangan Blockchain
Sebagai sistem yang canggih, blockchain tentu memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Beberapa kelebihan blockchain antara lain:
- Aman → blockchain merupakan sistem yang aman dan sulit untuk dibobol
- Berlaku secara global → blockchain berlaku secara global di belahan dunia manapun
- Menjaga anonimitas → blockchain menjaga anonimitas pengguna maupun data transaksi yang terjadi
- Transparan → seluruh data transaksi yang pernah terjadi pada sebuah blockchain publik dapat diakses secara mudah melalui situs tertentu
- Peer-to-peer (P2P) → blockchain berlaku secara peer-to-peer, artinya seluruh transaksi pada sistem diproses tanpa membutuhkan pihak ketiga
Di samping kelebihan, blockchain juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Membutuhkan energi besar → karena merupakan sistem yang besar dan canggih, tentunya blockchain juga membutuhkan energi yang besar pula untuk beroperasi
- Jaringan padat → kepopuleran blockchain membuat jaringan menjadi padat dan dapat menyebabkan mahalnya biaya transaksi, lambatnya proses transaksi, hingga kegagalan transaksi
- Masalah skalabilitas → teknologi blockchain masih dalam tahap perkembangan dan masih belum diketahui sejauh apa skalabilitas jaringan blockchain untuk menahan beban ketika digunakan dalam waktu bersamaan oleh ribuan bahkan jutaan orang sekaligus
Itu tadi pembahasan mengenai fungsi blockchain crypto, cara kerja blockchain, hingga kelebihan dan kekurangan blockchain. Menarik sekali bukan, teknologi yang satu ini? Apakah kamu menjadi tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang blockchain?
