Apa Itu Fear and Greed Index? Coba Menilai Keakuratannya

fear and greed index

Mengenal Fear and Greed Index dalam crypto. Seperti apa penilaian, faktor-faktor krusial hingga tingkat keakuratannya.


Fear and Greed Index dalam crypto adalah pengukuran yang mewakili kondisi market apakah sedang optimis (bullish) atau pesimis (bearish). Harga akan melemah jika para investor memiliki kekhawatiran/ketakutan “fear” yang tinggi terhadap ketidakpastian pasar. Sebaliknya, “greed” terjadi ketika para investor sangat percaya diri kepada kondisi yang berjalan, sehingga menjadi begitu ‘rakus.’

Kedua kondisi tersebut bisa dibilang menjadi pertanda apakah perekonomian atau perdagangan sedang berjalan normal atau bahkan berkembang pesat. Maupun, bisa juga mewakili keadaan dunia yang mungkin ‘sedang tidak baik-baik saja.’ Meski keadaan fear umumnya menjadi gambaran pasar menurun, namun ini juga bisa jadi kesempatan untuk ‘pertaruhan’ dalam pembelian.

Dalam indeks Fear and Greed, terdapat rating yang menjadi acuan dalam mewakili kondisi market di periode berjalan. Dan, penilaian tersebut tentunya dipengaruhi banyak sekali faktor. Untuk mengenali lebih dalam mengenai ini, simak uraian selengkapnya!

Mengenal Rating dalam Indikator Fear & Greed

Secara teori, indeks Fear and Greed bertindak sebagai barometer apakah harga pasar saham sedang ‘sehat’ atau tidak dengan melihat emosi para investor. Ketika para investor merasa khawatir dengan iklim investasi yang kurang mendukung, biasanya mereka akan menjual kepemilikan saham atau unit kripto. Sehingga melemahkan harga unit investasi tersebut. Begitu pun sebaliknya.

Terdapat rating atau penilaian yang bisa menandai suatu investasi dalam keadaan aman atau tidaknya, yaitu:

  • 0-49: Mengindikasikan ketakutan (fear), investor akan banyak menjual kepemilikannya.
  • 50: Cenderung netral, tidak naik atau turun.
  • 51-100: Menandakan greed yang men-trigger pemborongan saham/unit.

Faktor-faktor yang Mewakili Fear & Greed Index

Ada pun faktor-faktor yang bisa sangat krusial dalam menentukan suatu keadaan pasar apakah akan cenderung fear atau greed. Beberapa hal utama yang sangat mempengaruhi mental para investor mulai dari volatilitas harga suatu mata uang digital, volume perdagangan, hingga tren di media sosial. Berikut penjelasan untuk masing-masing faktor:

  • Volatility: Salah satu penilaian utama indeks fear and greed adalah soal volatilitas harga rata-rata suatu aset dalam 1-3 bulan terakhir. Jika cenderung naik, maka akan mengarah pada kondisi greed.
  • Momentum: Pada momentum, akan melihat ke tingkat volume pasar atau kapasitas perdagangan dalam 1-3 bulan terakhir dan mengambil nilai rata-ratanya. Semakin tinggi maka optimisme pasar mengarah ke positif.
  • Trends: Tren yang terbentuk di media sosial maupun pencarian di mesin pencari seperti Google juga turut mempengaruhi tingkat fear dan greed. Interaksi yang masif dan cepat bisa berujung kepada greed.
  • Domination: Dominasi di sini menggambarkan seberapa kuat suatu mata uang kripto jika dibandingkan kapasitas market secara keseluruhan. Jika dominasinya melemah, kondisi fear akan terjadi. Bisa juga sebaliknya.

Akurasi/Kelebihan & Kekurangan Indeks Fear & Greed

Setelah mengenal lebih jauh soal penilaian hingga faktor-faktor yang begitu mempengaruhi indeks fear and greed, lalu bagaimana soal akurasi indikator ini? Seberapa efektif jika kita berpegangan pada index ini dalam menjalankan aktivitas jual-beli mata uang kripto? Tentu tidak ada yang secara sempurna bisa menjadi acuan, setidaknya pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

Melihat dari kelebihannya, indeks ini jika digabung dengan bentuk analisis lain seperti analisis fundamental maupun teknis akan mampu mengidentifikasi fear dan greed di titik puncaknya. Indikator sentimen ini juga bisa menjadi pengingat bagi para investor terhadap emosi dan bias yang dihasilkan dari diri sendiri. Jadi, keputusan yang diambil bukan karena dipengaruhi asumsi pribadi, melainkan berdasarkan apa yang terjadi secara porsi yang lebih besar.

Ada pun, kekurangan yang mungkin ada dari indeks penilaian fear and greed, yaitu tanda-tanda koreksi pasar yang signifikan bisa jadi tidak timbul dari indikator ini. Melainkan diakibatkan oleh tren-tren yang dominan dan aktivitas ekonomi yang nyata. Trader juga tidak disarankan mengandalkannya sebagai analisis tunggal, harus mempertimbangkan faktor-faktor lain. Selain itu, sinyal ini tidak dapat memprediksi fenomena yang mempengaruhi dunia seperti pandemi yang begitu kuat terhadap pasar.


Sebagai kesimpulan, fear and greed index memang bisa menggambarkan akan situasi mental dari para investor dalam kurun waktu tertentu. Namun, ia tidak bisa diandalkan sebagai satu-satunya metode dalam menentukan ke mana arah investasi akan berjalan, harus dipadukan dengan teknik analisis lain. Meski begitu, sinyal ketakutan dan ketamakan bisa menghindari kamu dari bias yang dialami diri sendiri.