Apa Itu Falling Wedge? Punya Kecenderungan Gagal Terbentuk

falling wedge

Mengenal pola Falling Wedge dalam trading crypto. Bagaimana cara identifikasi, cermati polanya, dan kapan ambil keputusan.


Apa itu pola Falling Wedge dalam trading cryptocurrency? Falling Wedge adalah salah satu jenis grafik dalam technical analysis yang menunjukkan kemungkinan kenaikan suatu harga setelah munculnya penurunan. Chart terbentuk ketika harga bergerak turun secara perlahan, kemudian berkonsolidasi antara garis support (tren bawah) dan resistance (tren atas).

Garis-garis yang terbentuk tersebut kemudian menciptakan gambaran suatu tren sedang miring ke bawah. Namun, kecenderungan malah akan berbalik setelah tren yang ditandai oleh garis support dan resistance yang konvergen ini. Di mana kemudian market akan mengarah kepada kenaikan atau dikenal juga dengan sebutan bullish dalam perdagangan kripto.

Untuk lebih mendalami pola Falling Wedge, kamu tentunya perlu melihat lebih lanjut bagaimana cara mengidentifikasi sinyal ini. Serta contoh-contoh tren yang telah lalu yang menandakan Falling Wedge, dan tips mengenai apa yang harus dilakukan saat kondisi ini terjadi.

Cara Mengidentifikasi Falling Wedge Pattern

Untuk mengidentifikasinya, pola Falling Wedge biasanya melebar dan berkontraksi saat harga bergerak lebih rendah. Kemudian membentuk kerucut yang menurun saat tren tertinggi dan tren terendah bertemu. Sebagai pola pembalikan, irisan akan jatuh miring ke bawah seiring dengan kecenderungan yang berlangsung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengonfirmasi pola yang satu ini, yaitu:

  • Prior Trend: Untuk memenuhi syarat sebagai pola pembalikan, harus ada tren sebelumnya yang bertolak belakang. Idealnya, falling wedge akan terbentuk setelah tren turun yang cukup panjang dan ditandai titik terendah terakhir. Biasa terbentuk dalam 3-6 bulan, di mana tren sebelumnya minimal sekitar 3 bulan.
  • Upper Resistance: Untuk membentuk garis upper resistance dibutuhkan setidaknya dua titik tertinggi untuk membentuk garis resistance atas atau idealnya tiga. Setiap titik tinggi harus lebih rendah dari titik tertinggi sebelumnya.
  • Contraction: Garis resistance atas dan support bawah yang bertemu akan membentuk kerucut saat pola matang. Titik bawah akan menembus titik terendah sebelumnya, namun lebih dangkal. Kemudian menunjukkan penurunan tekanan dan menciptakan garis support lebih rendah dengan kemiringan negatif lebih kecil dari resistance atas.
  • Resistance Break: Konfirmasi bullish tidak terjadi sampai garis resistance ditembus secara meyakinkan. Ada baiknya, menunggu penembusan di atas reaksi tertinggi sebelumnya untuk konfirmasi lebih lanjut. Setelah resistance ditembus, terkadang akan ada koreksi untuk menguji tingkat support baru.
  • Volume: Walaupun volume tidak terlalu krusial, ini tetap merupakan unsur penting untuk mengonfirmasi breakout pada falling wedge. Tanpa perluasan volume, breakout akan kurang meyakinkan dan rentan gagal.

Contoh-contoh Grafik yang Menggambarkan Falling Wedge

Setelah mengetahui beberapa hal yang perlu dikonfirmasi untuk memastikan suatu tren harga crypto mengalami falling wedge, ada pun beberapa contoh yang bisa memperkuat gambaranmu mengenai pola yang memberikan kecenderungan kenaikan market ini:

1. Awal dari Tren Kenaikan

Sumber Gambar: Chart Patterns

Contoh pertama menggambarkan suatu pola falling wedge yang berada di awal tren kenaikan. Pada gambar, terlihat volume berkurang signifikan selama pembentukan grafik wedge dan kemudian meningkat saat terjadi breakout.

2. Kenaikan Tepat saat Uptrend

Sumber Gambar: Chart Patterns

Contoh kedua, menggambarkan suatu sinyal falling wedge yang berada tepat pada suatu tren kenaikan. Setelah penurunan harga perlahan, market ‘terhenti’ sejenak sebelum melanjutkan kenaikan yang mengesankan kemudian. Volume turun selama jeda tersebut, lalu naik pada breakout dan ‘merayap’ lebih tinggi.

3. Tren Kenaikan pada Downtrend

Sumber Gambar: Chart Patterns

Meski berada di tengah-tengah downtrend alias tren penurunan, contoh pola falling wedge yang satu ini mampu mengatasi keadaan dengan baik. Volume turun di bagian wedge kemudian akan ‘pulih’ saat harga pasar bergerak keluar dari pola tren yang sebelumnya.

Tips Trading saat Terjadi Sinyal Falling Wedge

Tak cukup dengan mengenal hal-hal yang perlu dikonfirmasi dalam falling wedge dan mencocokkannya terhadap contoh-contoh yang terjadi. Lalu, apa yang harus seorang trader lakukan ketika kondisi ini berlangsung dalam perdagangan kripto? Cermati langkah-langkah yang harus diambil berikut:

  • Kapan Harus Entry: Saat terjadi falling wedge, lakukan entry saat harga menyentuh break resistance. Ini akan lebih aman daripada memutuskan entry saat harga masih pada level support, karena masih ada kecenderungan gagal terbentuk.
  • Penargetan Harga: Tarik garis dari titik kenaikan tertinggi terakhir, lalu sambungkan dengan titik terendah terbaru. Tarik garis lurus ke atas dari titik terendah terbaru untuk mengetahui target harga, sejajar dengan titik kenaikan tertinggi terakhir.
  • Lakukan Stop Loss: Jika harus melakukan stop loss, maka lakukanlah saat pola falling wedge sekiranya gagal terbentuk atau harga malah cenderung turun. Ambil keputusan stop loss segera saat harga menembus level support.

Mengambil keputusan saat terjadi kondisi pola Falling Wedge dalam trading crypto harus cermat dan berhati-hati. Kesabaran tentunya selalu diperlukan, mengingat kamu akan lebih sering menunggu grafik untuk terbentuk secara utuh terlebih dahulu. Karena jika terlalu dini, bisa jadi kecenderungannya malah pola gagal terbangun. Ambil keputusan bijak kapan harus entry, berapa target harga hingga jangan angkuh jika harus stop loss.