Biar Nggak Tertukar, Ini Bedanya Koin dan Token Dalam Aset Kripto

Simak perbedaan token dan koin kripto!

Malu berjalan, sesat di jalan. Pribahasa ini juga berlaku bagi kamu yang baru mulai belajar berinvestasi, terutama berinvestasi kripto. Ada dua istilah yang sering didengar dalam satu rangkaian kalimat, yakni koin dan token. Artikel ini akan membahas apa bedanya koin dan token dalam aset kripto. 

Sekilas tentang koin kripto

Koin adalah aset kripto dengan blockchain sendiri di mana koin merupakan mata uang kripto yang dibuat menggunakan teknik enkripsi. Koin bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Yang paling sering didengar adalah Bitcoin dan Litecoin. Kedua koin ini memiliki jaringan block sendiri, dan disimpan secara kolektif untuk dibagikan pada masing-masing jaringan. Keberadaan blockchain bertujuan untuk menjamin transparansi dan mengurangi pencurian dan penipuan aset digital.

Karakteristik koin sama dengan uang yang juga berfungsi sebagai alat tukar. Koin juga bisa dibagikan, diterima, dapat dibawa ke mana saja, tahan lama, dan memiliki persediaan terbatas. Di masa depan, banyak yang memperkirakan bahwa kripto bisa menggantikan uang karta.

Ini beberapa karakteristik utama koin:

Koin terikat pada public open blockchain, siapapun diperbolehkan untuk bergabung dan berpartisipasi dalam jaringan yang ada.

Koin dapat dikirim, diterima, dan ditambang

Dari berbagai macam koin yang tersedia di pasaran, ada 5 koin kripto teratas menurut CoinMarketCap, beberapa koin itu adalah:

Koin teratas menurut marketcap

Bitcoin (BTC)

Bitcoin merupakan aset kripto blockchain pertama di dunia dan merupakan pelopor dunia kripto. Pertama kali diluncurkan pada tahun 2009, perilisan koin ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang sering terjadi pada industri keuangan digital.

Bitcoin diciptakan oleh sekelompok orang dengan nama samara Satoshi Nakamoto. Dengan berbasis peer-to-peer, semua transaksi terjadi langsung antar pengguna tanpa membutuhkan perantara untuk memfasilitasi transaksi tersebut. Popularitas Bitcoin semakin meroket sejak 2011 dan menjadi aset kripto terdepan hingga saat ini.

Ethereum

Ethereum adalah cryptocurrency berbasis blockchain yang juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang terdesentralisasi. Didirikan tahun 2015 oleh Vitalik Buterin, Ethereum adalah pelopor dari teknologi smart contract.

Istilah smart contract mengacu pada protocol computer yang memfasilitasi kontrak atau perjanjian antara satu pihak dengan pihak yang lain dengan menggunakan kode, tanpa ada pihak ketiga. Ada banyak token yang saat ini diproduksi oleh developer dengan menggunakan teknologi blockchain Ethereum.

Nilai Etherium semakin hari semakin meningkat, dan bahkan menduduki posisi kedua sepanjang tahun sejak diciptakan, lho.

Ripple (XRP)

Koin kripto unik ini berfokus sebagai payment settling untuk transaksi pembayaran internasional yang murah dan efisien. Diciptakan tahun 2012, Ripple Labs hanya mencetak 100 Miliar XRP dan mengontrol seluruh asetnya yang bergerak di pasar. XRP melakukan berbagai kerjasama dengan lembaga keuangan terkemuka seperti GlobalID dengan meluncurkan kartu debit XRP Mastercard.

Binance Coin (BNB)

Koin ini diciptakan oleh platform Binance dan dibuat melalui mekanisme Initial Offering Coin (ICO) pada tahun 2017. Saat ini, BNB telah menjadi mata uang asli dari blockchain Binance.

BNB bisa digunakan untuk membayar biaya transaksi di ekosistem Binance seperti Binance.com, Binance DEX, dan Binance Chain. BNB juga bisa digunakan untuk pembayaran seperti tiket perjalanan, hiburan, bayar layanan online, dan juga tujuan keuangan lainnya.

Cardano (ADA)

Nama koin ini terinspirasi dari nama polymath Italia abad ke 16 bernama Gerolamo Cardano. Token ini dirancang supaya pemilik dapat berpartisipasi dalam pengoperasian jaringan. Setiap orang yang memiliki koin ini bisa berpartisipasi dalam pengoperasian jaringan. Dengan memiliki ADA, kamu memiliki hak untuk memilih setiap perubahan yang diusulkan pada perangkat lunak.

Kamu tidak perlu melakukan mining karena cardano menggunakan kosenseus Proof of Stake (PoS). Kamu tetap bisa melakukan staking ADA untuk membantu validasi transaksi dalam jaringan dan mendapatkan imbalan.

Ada beberapa koin lain yang tidak kalah popular seperti SOLANA (SOL), Avalance (AVAX), Terra (LUNA), Dogecoin (Doge), dan juga Polkadot (dot).

Apa yang dimaksud dengan token?

Token biasanya mewakili jenis utilitas atau aset tertentu atau kadang keduanya. Token memiliki nilai pasar, namun bukan mata uang. Token dibuat oleh developer dan developer bisa memutuskan berapa banyak unit token yang akan dibuat dan ke mana token akan dikirim. Fungsi token adalah aset digital dan juga menunjukkan kepemilikan terhadap aset tertentu.

Saat developer membuat token, mereka harus membayarkan aset kripto di blockchain yang digunakan. Bila token dibuat di blockchain Ethereum, developer harus membayar ETH supaya penambang mau melakukan validasi. Setelah itu, token bisa digunakan sesuai dengan tujuan pembuat.

Berikut ini beberapa jenis token yang tersedia di pasar kripto:

  • Security coin, yakni token yang mewakili saham perusahaan blockchain
  • Utility token, berguna untuk mengakses produk atau layanan tertentu
  • Token aset, didukung oleh aset nyata seperti emas atau property
  • Stablecoin, token yang mewakili mata uang asli seperti Dolar AS dan Euro
  • NFT atau Non Fungible Token, token yang mewakili kepemilikan karya seni, kartu, dan benda antik

Dari berbagai macam token yang tersedia, ini limat token terbaik saat ini:

USD Tether (USDT)

USDT diciptakan untuk mematok nilai pasar aset kripto terhadap mata uang fiat suoaya pergerakan naik turun harga tidak signifikan. USDT dan stablecoin hadir untuk menjaga naik turunnya harga uang. Harga USDT terikat langsung dengan harga dollar AS. Hal ini pula yang membuat USDT coin sangat cocok bagi pemula yang baru saja terjun ke dunia aset kripto. Pergerakan harga USDT jauh lebih stabil bila dibandingkan dengan token yang lain sehingga kamu bisa terhindar dari kerugian yang besar. Karakter ini juga memungkinkan kamu untuk melakukan transfer dari aset kripto ke dollar AS dalam waktu singkat.

USD Coin (USDC)

USDC termasuk koin yang nilainya langsung terefleksikan dari dollar AS. Pada awalnya  USDC diluncurkan pada September 2018 oleh lembaga keuangan yang teregulasi. Ada beberapa use case yang digunakan oleh USDC supaya bisa menyediakan tempat yang aman dan menerima pembayaran aset kripto. USDC berhasil mengguncang berbagai sector termasuk keuangan dan permainan yang terdesentralisasi.

Nilai USDC adalah 1:1 dengan harga dollar terkini.

Shiba Inu

Token ini dengan cepat memperoleh popularitas karena ketertarikan investor akan keberadaan koin yang lucu dan dipromosikan oleh berbagai Twitter milik orang ternama seperti Elon Musk.

Chainlink

Peneydia jaringan informasi dari dunia luar pada jaringan blockchain ini didirikan pada tahun 2017. Chainlink memiliki token LINK yang berfungsi sebagai alat pembayaran. Chainlink memiliki reputasi yang sangat baik untuk mendorong penyedia layanan mempertahankan kualitas layanan dengan baik.

Uniswap

Peran Uniswap sebagai fasilitator trading otomatis bagi token Defi ini hadir sebagai penjaga trading token tetap otomatis dan terbuka bagi pemegang token. 

Apa bedanya Koin dan Token?

 Koin memiliki blockchain sendiri, sedangkan token tidak. Token dibuat dalam blockchain milik mata uang digital tertentu, sehingga kamu harus membayar biaya tertentu setiap kali melakukan transaksi dengan token.

Coin hanya diciptakan untuk alat pembayaran dan investasi. Sedangkan token tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran, namun juga fitur-fitur yang dibuat oleh creator.

Sudah tahu perbedaan koin dan token? Semoga bermanfaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.