Saat ini, Cryptocurrency menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat digemari oleh anak-anak muda. Di Indonesia sendiri, aset crypto sudah menjadi komoditi yang diperdagangkan pada bursa berjangka. Seiring berjalannya waktu, sudah semakin banyak juga orang-orang yang tertarik untuk melakukan trading crypto. Apakah kamu termasuk salah satunya? Jika iya, kamu berada di halaman yang tepat!
Buat para pemula yang ingin belajar trading crypto, kamu harus tau hal-hal di bawah ini agar bisa melakukan aktivitas trading secara lancar.
Apa itu Trading Crypto?
Trading crypto adalah aktivitas transaksi dengan menggunakan aset crypto. Kegiatan transaksi tersebut meliputi menukar aset crypto dengan aset crypto lain, menjual atau membeli aset crypto dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Agar dapat melakukan trading crypto, kamu harus membuat akun pada platform exchange dan menyimpan sejumlah aset crypto di wallet kamu. Wallet sendiri merupakan tempat untuk menyimpan berbagai aset crypto yang kamu miliki berdasarkan transaksi atau trading aset crypto yang telah kamu lakukan.
Lalu, apakah pasar crypto hanya bisa diakses pada waktu tertentu? Jawabannya adalah tidak. Berbeda dengan pasar saham lainnya yang memiliki jadwal tertentu, pasar crypto ini tidak pernah tutup alias buka setiap saat. Inilah yang membuat transaksi terus berjalan. Apalagi pasar crypto ini penggunanya berasal dari sebagai sudut dunia, sehingga tidak pernah mengalami yang namanya sepi transaksi.
Tips Trading Crypto untuk Pemula
Kalau kamu penasaran dan ingin coba melakukan trading crypto, ada tips yang wajib kamu pelajari oleh pemula sebelum memasuki pasar crypto. Dengan demikian, kamu tahu hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat melakukan trading crypto.
1. Pilih aplikasi trading crypto yang legal
Hal pertama yang perlu dilakukan oleh pemula adalah memilih aplikasi yang legal. Dalam hal ini, legal artinya aplikasi tersebut telah memperoleh izin dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Untuk mengetahui apakah suatu aplikasi trading legal, biasanya dapat dilihat apakah terdapat logo BAPPEBTI di bagian depan aplikasi. Adapun beberapa aplikasi trading yang telah terdaftar di BAPPEBTI di antaranya yakni Indodax, Zipmex, Pintu, dan Tokocypto.
2. Perhatikan syarat deposit
Sebagai pemula, ada baiknya kamu memulai trading crypto dengan modal murah meriah. Jadi, jangan lupa untuk perhatikan syarat depositnya, ya! Minimal deposit ini secara umum berbeda dengan biaya per transaksi. Selain itu, kamu juga perlu mengecek berapa biaya transaksi dari masing-masing aplikasi.
3. Pilih token crypto yang kamu suka
Ada ribuan mata uang crypto yang bisa kamu jadikan ladang cuan. Akan tetapi, kamu juga tetap harus selektif dalam memilihnya. Untuk kriterianya bisa disesuaikan, namun yang terpenting adalah token tersebut sudah legal keberadaannya di Indonesia.
4. Beli koin terlebih dahulu
Nah, kalau ketiga langkah di atas sudah kamu lakukan, maka kamu bisa mulai melakukan trading crypto. Sebagai langkah awal, kamu bisa melakukan pembelian pada koin yang menjadi pilihan terlebih dahulu. Pembelian koin dapat dilakukan dengan modal yang telah kamu depositkan. Memulai dengan modal yang kecil tidak menjadi masalah karena kamu bisa menambah modal seiring berjalannya waktu.
5. Mempelajari analisis teknikal
Kemampuan analisis teknikal sangat dibutuhkan untuk aktivitas trading karena dapat membantu kamu dalam memetakan pergerakan harga koin yang telah dipilih. Awal-awal memang agak sulit karena banyak istilah yang belum dipahami.
6. Memantau pasar secara berkala
Meskipun tidak harus setiap hari, tapi kamu harus rajin memantau pasar crypto secara rutin. Alasannya karena pasar cryptocurrency sangat dinamis, maka terkadang sulit untuk diprediksi. Supaya tidak ketinggalan, pemantauan secara berkala penting untuk dilakukan.
Istilah-istilah Crypto yang Wajib Diketahui
Ketika memulai trading crypto, kamu akan menjumpai banyak sekali istilah-istilah yang mungkin sebagian besar asing di telinga. Jadi, ada baiknya kamu memahami makna dari istilah-istilah yang sering digunakan di dunia crypto. Berikut ini beberapa istilah yang perlu pemula ketahui beserta penjelasannya.
- Blockchain adalah buku besar digital (pubic ledger) yang berisi catatan yang terhubung melalui cryptografi.
- Altcoin (alternative coin) adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan seluruh jenis koin selain Bitcoin. Altcoin diciptakan untuk menyempurnakan berbagai kekurangan dari Bitcoin. Ethereum menjadi salah satu altcoin yang paling populer.
- Gas adalah biaya yang dikeluarkan apabila menggunakan jaringan Ethereum. Biaya gas (gas fee) umumnya bervariasi, tegantung traffic dalam proses pengolahan block.
- HODL adalah singkatan dari “Hold On for Dear Life”, istilah ini berasal dari komunitas crypto yang artinya tidak memperjualbelikan aset crypto yang dimiliki.
- Mining adalah proses mencari aset crypto baru untuk dapat disirkulasi ke pasar ast crypto.
- Halving adalah ketika imbalan (reward) yang didapat ketika melakukan mining dipotong setengahnya. Halving terjadi setiap 4 tahun sekali, atau setiap 210 ribu blok Bitcoin berhasil ditambang.
- Staking adalah cara untuk meraih keuntungan dengan menyimpan aset crypto untuk mendapatkan sejumlah bunga.
Sebelum memulai trading, memang lebih baik kita memutuskan terlebih dahulu apakah kita akan serius dan meluangkan waktu khusus untuk belajar trading kripto, atau mungkin kita hanya ingin membeli aset untuk kemudian disimpan dalam jangka waktu panjang (invest).
Masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda. Namun yang paling penting, jika kamu tidak memiliki waktu dan memiliki interest dalam dunia kripto, serta mudah khawatir akan harga kripto yang fluktuatif, mungkin kamu lebih cocok untuk pilih investasi jangka panjang.