Apa Itu Staking Coin Crypto? Cara Jitu Punya Passive Income?

apa itu staking coin crypto

Mengenal staking coin dalam crypto dan cara kerjanya. Apa saja keuntungan yang bisa diperoleh, benarkah ada risikonya?


Cryptocurrency yang saat ini makin populer sebagai salah satu instrumen investasi favorit milenial. Sangatlah memiliki jenis dan mekanisme yang beragam dan masih terus berkembang hingga saat ini. Salah satu akibatnya dari hal itu ialah kripto punya beberapa model untuk metode pembayaran.

Sejauh ini, terdapat dua jenis model dalam proses konfirmasi transaksi di ekosistem mata uang digital kripto. Yakni, Proof of Stake (PoS) dan Proof of Work (PoW). Di mana Pos memilih validator secara random, sementara PoW menggunakan sistem validasi yang kompetitif.

Yang akan lebih jauh dibahas di sini adalah model PoS. Di mana di dalam model ini, terdapat aktivitas yang bisa dilakukan oleh para pemilik aset untuk mencari untung lebih, yakni staking coin. Simak lebih lanjut selengkapnya mengenai staking coin crypto!

Pengertian Staking Coin Crypto & Cara Kerjanya

Secara sederhana, staking coin dalam cryptocurrency adalah cara untuk membuat aset mata uang digital milikmu lebih ‘berfungsi’ dan mendapatkan lebih banyak hadiah dari aset yang kamu kuasai. Staking memiliki proses yang melibatkan komitmen aset crypto trader untuk mendukung jaringan blockchain dan mengonfirmasi transaksi. Dan, seperti yang telah disebutkan di atas, aktivitas ini hanya tersedia di dalam kripto yang menggunakan model PoS dalam proses transaksi.

Aktivitas staking coin dalam crypto disebut sebagai salah satu alternatif yang lebih hemat energi dan efisien, jika dibandingkan dengan model PoW yang original. Karena tidak perlu bergantung kepada perangkat keras yang diandalkan sebagai ‘mesin penambang.’ Di mana cara konvensional tersebut tentu bisa mengonsumsi daya komputasi yang cukup besar untuk dapat menyelesaikan persamaan matematika yang kompleks.

Mengenai cara kerjanya, staking merupakan mekanisme di mana transaksi baru akan ditambahkan ke dalam blockchain. Di awal, trader akan menjanjikan sejumlah koin dan berkomitmen terhadap cryptocurrency protocol. Lalu, melakukan pemilihan validator untuk mengonfirmasi blok transaksi. Semakin banyak koin yang dijanjikan, maka semakin besar kemungkinan kamu dipilih sebagai validator.

Setiap kali sebuah blok ditambahkan ke blockchain, koin cryptocurrency baru dicetak dan didistribusikan sebagai ‘hadiah taruhan’ ke validator blok itu. Dalam kebanyakan kasus, reward akan berupa jenis crypto yang sama dengan yang dipertaruhkan oleh peserta. Namun, beberapa blockchain bisa saja menggunakan jenis berbeda sebagai reward.

Keuntungan yang Bisa Didapat dari Staking Coin

Secara sekilas, melakukan aktivitas staking crypto memang terlihat menjanjikan dan keuntungan yang cukup menggiurkan. Ya, bisa dibilang kemungkinan itu sangatlah besar. Ada pun beberapa kelebihan atau benefit yang dapat kamu nikmati jika melakukan staking coin dengan tepat:

  • Dapat ‘Bunga:’ Melakukan staking coin crypto adalah salah satu cara mudah untuk mendapatkan ‘bunga’ atas kepemilikan cryptocurrency-mu.
  • Tanpa ‘Alat Berat:’ Kamu tidak akan memerlukan peralatan apa pun untuk mempertaruhkan kripto seperti yang kamu lakukan jika melakukan crypto mining.
  • Aman & Efisien: Kamu membantu menjaga keamanan dan efisiensi blockchain maupun ekosistem kripto itu sendiri.

Jadi, dengan lebih berfokus melakukan aktivitas staking coin dibandingkan mining, kamu secara tidak langsung juga mendukung kampanye ramah lingkungan dalam berinvestasi di dunia kripto. Bayangkan, berapa banyak daya terbuang dan sampah elektronik yang bisa menumpuk jika budaya crypto mining dengan peralatan komputer yang sedemikian rupa dalam waktu bertahun-tahun ke depan?

Pertimbangkan Risiko saat Melakukan Staking

Meski menguntungkan, efisien dan lebih ramah lingkungan. Dalam melakukan staking coin crypto juga memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan tepat. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa menghindari risiko-risiko yang bisa saja terjadi saat melakukan staking, sebagai berikut:

  • Tak Stabilnya Harga Kripto: Harga crypto tidak selalu stabil dan bisa turun dengan cepat. Jika aset yang dipertaruhkan mengalami penurunan harga besar-besaran, kamu bisa merugi.
  • Koin ‘Terkunci’ Sementara: Staking mengharuskan kamu mengunci koin untuk beberapa waktu. Selama periode itu, kamu tidak dapat melakukan apa pun terhadap aset yang dipertaruhkan.
  • Ada Periode Unstaking: Saat kamu ingin melepaskan crypto dalam staking, mungkin ada periode unstaking selama sekitar tujuh hari atau lebih. Ini juga harus jadi pertimbangan di awal sebelum melakukannya.

Jadi, secara potensi melakukan staking coin dalam crypto memiliki kesempatan yang besar untuk kamu meraih keuntungan. Bahkan, banyak orang yang menyebut bahwa ini salah satu cara yang efektif untuk kamu memiliki passive income. Meski punya benefit yang menggiurkan, tentu kamu juga perlu mempertimbangkan dan memperhitungkan risiko-risiko yang bisa saja terjadi agar tidak salah langkah!

Leave a Reply

Your email address will not be published.