Bagi kamu yang baru berkecimpung di dunia cryptocurrency, pasti masih asing dengan istilah HODL atau hodler. HODL di dunia kripto memang belum lama berkemang dan termasuk salah satu istilah yang muncul akibat kesalahan penulisan alias typo dari salah satu investor crypto. Bagaimana asal mula munculnya istilah HODL atau hodler? Lalu, apa sebenarnya makna dari istilah tersebut? Yuk, simak bersama.
Apa itu HODL pada Crypto?
HODL adalah istilah yang muncul akibat dari kesalahan ejaan alias typo dari kata “hold” atau yang berarti “bertahan”. istilah ini mengacu pada strategi beli dan tahan dalam konteks Bitcoin atau mata uang crypto lainnya.
Istilah HODL termasuk ke dalam bahasa slang dalam komunitas cryptocurrency dan digunakan saat seseorang ingin memegang cryptocurrency dibanding menjualnya. Istilah ini menggambarkan sebuah pendirian untuk tetap investasi dan tidak menyerah menghadapi harga yang turun.
Kini, HODL juga dijelaskan sebagai singkatan dari “hold on for dear life” atau bertahan hidup yang menjadi mantra favorit para pemegang Bitcoin. HODL seolah-olah menyarankan untuk memegang kuat-kuat Bitcoin yang dimiliki dan jangan lengah setinggi apapun harganya.
Asal Mula Istilah HODL
Sebenarnya bagaimana sih munculnya istilah HODL ini? Walaupun sekarang sudah umum digunakan, namun istilah ini awalnya muncul akibat salah ketik yang tidak sengaja oleh seseorang di tahun 2013.
Di bulan Desember 2013, seseorang dengan username “GameKyuubi” mengirimkan sebuah entri berjudul “I AM HODLING” di forum Bitcoin. Saat itu, harga Bitcoin melonjak dari US$15 menjadi US$1.100 di awal Desember 2013. Namun, hanya dalam kurun waktu 24 jam harga Bitcoin amblas sebesar 39% dari US$716 ke US$438. Hal ini membuat banyak pemilik Bitcoin yang menjual mata uang crypto mereka karena takut harganya akan semakin hancur.
Postingan GameKyuubi yang ingin tetap mempertahankan Bitcoin miliknya pun langsung viral, karena berkebalikan dengan para trader di masa tersebut. Akhirnya, istilah HODL semakin menyebar dan menjadi bahasa gaul para trader crypto.
Tak hanya menjadi istilah populer di dunia trading saja, HODL kini merujuk pada situasi beli dan tahan saat para “hodler” tetap menyimpan dan menahan diri untuk tidak menjual asetnya saat harga turun.
Keuntungan Strategi HODL
Strategi ini pun terbukti berhasil, lho. Para penganut HODL percaya bahwa menahan investasinya lebih baik, dibandingkan hanya berharap pada keuntungan jangka pendek. Hal ini terbukti dari kenaikan harga Bitcoin sebesar 52.000% dari tahun 2011 hingga 2013. Walaupun sempat anjlok 80% di tahun 2014, harga Bitcoin kembali melejit sebesar 17 kali lipat dibandingkan rekor sebelumnya.
Dengan tetap menahan kepemilikan, para penganut HODL atau hodler bisa menghindari dua sifat psikologi pasar aset crypto yang destruktif yaitu FOMO (takut ketinggalan dan menyebabkan tingkat pembelian tinggi) dan FUD (ketakutan yang dapat menyebabkan harga jual rendah).
Banyak juga penganut HOLD yang percaya bahwa cryptocurrency akan menggantikan mata uang fiat dan membentuk dasar dari sistem ekonomi di masa depan. Maka dari itu, banyak dari mereka yang tetap mempertahankan dalam waktu lama.
Lebih Baik HODL atau Cut Loss
Harga turun secara drastis kerap membuat para investor crypto menjadi takut dan lebih memilih untuk menjual aset mereka atau cut loss untuk meminimalisir kerugian. Padahal, menurut para investor yang sudah lama berkecimpung di dunia crypto, lebih baik untuk mempertahankan aset atau HODL.
Berapapun harga Bitcoin atau aset crypto lainnya sekarang, tetaplah pegang Bitcoin kamu dan bersabar. Saat harga naik kembali, itulah saatnya untuk kamu mendapatkan keuntungan lebih banyak. Gimana, kalau kamu lebih baik HODL atau langsung cut loss nih?
Download Flock, aplikasi social trading yang tersedia di Playstore maupun Appstore. Klik di sini untuk download!