Di balik kepopulerannya yang kian meroket, masih banyak juga orang yang ragu untuk memulai investasi cryptocurrency karena banyak orang yang mengatakan bahwa investasi kripto memiliki risiko yang cenderung tinggi. Hal ini pun membuat sebagian besar orang menjadi takut rugi, bahkan sebelum mereka memulai investasi mereka. Tapi, benarkah investasi cryptocurrency memiliki risiko yang besar?
Jika ditelisik lebih dalam, sejatinya berbagai instrumen investasi pasti akan memiliki resikonya masing-masing, termasuk investasi cryptocurrency. Namun, resiko dalam berinvestasi, tidak selalu merupakan hal negatif yang harus ditakuti. Karena, menurut para ahli investasi, semakin tinggi resikonya justru semakin tinggi juga kemungkinan untung yang bisa didapatkan. Oleh karena itu, selain memerlukan keberanian, investasi juga memerlukan strategi yang matang supaya kita bisa terhindar atau setidaknya mengurangi resiko kerugian yang mungkin kita peroleh.
Bagaimana cara mengurangi risiko investasi crypto? Bisakah kita mengurangi resiko tersebut? Tentu bisa! Caranya adalah dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi untuk memperbanyak jenis aset kripto yang dimiliki, alih-alih hanya berfokus pada satu jenis aset saja. Diversifikasi ini bisa dilakukan dari segi jenis aset, waktu, industri, solusi, dan geografis. Untuk memahami secara lebih rinci, kamu bisa membaca penjelasannya berikut ini!
1. Diversifikasi Jenis Aset
Tips pertama mengurangi risiko investasi crypto yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan diversifikasi jenis aset kripto. Meskipun terdapat satu aset yang terlihat menguntungkan dalam jangka panjang, tapi tidak berarti kita harus menginvestasikan semua uang pada satu jenis aset tersebut saja.
Misalnya seperti Bitcoin. Aset Bitcoin memang merupakan aset yang paling populer dan ramai dibicarakan di dunia investasi kripto. Tidak hanya di kalangan pemula, Bitcoin juga populer di kalangan investor ahli. Hal ini tentu tidak mengherankan karena Bitcoin memang terkenal sebagai aset yang memiliki nilai paling tinggi dibandingkan aset-aset kripto lainnya.
Namun, meskipun populer, kamu tidak harus selalu menginvestasikan uang kamu pada aset Bitcoin. Karena ada banyak aset kripto lain yang juga tidak kalah menjanjikan prospek keuntungannya, seperti Ethereum, Litecoin, dan sebagainya. Beberapa alternatif aset ini, bisa kamu gunakan sebagai pilihan untuk melakukan strategi diversifikasi aset kripto.
Dengan menyebarkan uang yang kita miliki untuk investasi pada beberapa jenis aset, harapannya, jika salah satu jenis aset sedang buruk performanya, maka kita masih memiliki jenis aset lainnya yang masih aman dan bisa berperan sebagai cadangan. Dengan begitu, kita bisa membagi resiko dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
2. Diversifikasi Waktu
Tips selanjutnya yang bisa dilakukan adalah diversifikasi waktu, yakni strategi transaksi investasi dengan membagi jumlah dana yang ingin diinvestasikan ke dalam beberapa periode waktu, alih-alih langsung memasukkan keseluruhan dana dalam satu waktu sekaligus. Misalnya, seorang investor bisa membagi porsi investasinya secara rutin setiap bulan, daripada langsung memasukkan semua porsinya pada satu waktu sekaligus di awal.
Hal ini dilakukan supaya harga yang didapatkan pada setiap periode menjadi berbeda-beda. Jadi, jika suatu hari kamu butuh menjual keseluruhan aset crypto tersebut meskipun harganya sedang turun, kerugian yang kamu dapatkan akan terbagi sesuai harga pada masing-masing periode. Sehingga, jika ditotal, kerugian yang didapatkan tidak akan sebesar jika kamu membelinya dalam satu waktu sekaligus tanpa strategi diversifikasi waktu.
3. Diversifikasi Industri
Jenis diversifikasi berikutnya yaitu diversifikasi industri, yakni membagi aset kripto kamu ke dalam beberapa industri, alih-alih hanya berfokus pada satu industri saja. Misalnya, kamu membagi aset kepada industri medis, keuangan, rantai pasok, dan industri lainnya.
Dengan begitu, jika suatu saat ada salah satu industri yang kolaps atau sedang mengalami kemalangan, kamu masih memiliki aset yang aman di industri lain sebagai cadangan. Untuk pembagian porsi per industri sendiri, bisa kamu konsultasikan kepada ahlinya agar kamu tidak salah membagi porsi.
4. Diversifikasi Solusi
Selanjutnya, kamu juga bisa melakukan diversifikasi solusi, yakni membagi investasi ke berbagai jenis solusi atau produk. Misalnya, membagi investasi di berbagai segmen pasar solusi blockchain.
Tapi, sebelum berinvestasi pada suatu proyek tertentu, pastikan kamu telah membaca dan memahami whitepaper dari proyek tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar kamu mengetahui seperti apa rencana jangka panjang yang dimiliki proyek tersebut.
5. Diversifikasi Geografis
Terakhir, kamu bisa melakukan diversifikasi geografis, yaitu membagi investasi kepada wilayah-wilayah tertentu yang berbeda-beda. Misalnya, alih-alih hanya berfokus di pasar Amerika, kamu bisa membagi investasi kamu ke pasar di wilayah lainnya seperti, Asia, Eropa, atau belahan dunia lainnya. Jadi, jika salah satu pasar sedang mengalami keburukan, kamu masih bisa memiliki cadangan di pasar lainnya.
Kamu bisa memilih wilayah geografis sesuai preferensi kamu dan toleransi risiko yang kamu miliki. Kamu juga bisa mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada ahlinya.
Demikian tips mengurangi risiko investasi crypto yang bisa kamu lakukan. Namun, perlu diingat bahwa tips di atas bukanlah sebuah keharusan yang perlu kamu lakukan seluruhnya. Kamu bisa mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada ahlinya, supaya kamu tidak salah dalam mengambil keputusan.
Download Flock, aplikasi social trading yang tersedia di Playstore maupun Appstore. Klik di sini untuk download!